..

SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADIKU FRIENDS

Kamis, 28 Januari 2010

CERPENKU

Dia



Kesunyian membius jagad malam
Keajaiban menyusup
Pada jasad yang setengah tak bernyawa
Meraung ditengah riuhnya desir hujan
Dia mati rasa ……..
Sekeping harap mengalung bak fatamorgana
Perih menyayat yang ada
Semakin sakit dan berdarah
Membungkam smua ingin dan damba
Meluluh lantakkan persendian terakhirnya
Dia harus pergii. ………………………


Senyumnya



Dia masih tersenyum disana
Menebar pesona penuh makna
Mengibaskan sayap-sayap keperkasaannya
Raut itu tetap disana
Tetap mengisi singgasana hati
Yang kian mengharu biru
Inginku menyentuhnya
Tapi………………
Sadarku akan hadirmu

BUKAN PILIHAN


Langit masih menghitam siang itu, tapi Riyo tetap berjalan menapaki jalan yang masih basah karena hujan semalam.sesekali ia menoleh kebelakang berharap ada seseorang yang memanggilnya.

Malam itu ada pertengkaran yang begitu hebat hingga menciptakan suatu anak sungai yang mengalir deras disudut mata silesung pipit. Tangisnya tak bersuara tapi sangat memilukan. Hatinya berdarah dan terasa begitu perih.
"Put, andainya kamu tau kalau hatiku jauh lebih sakit…….ah….." gumam Riyo dalam hati. Sesekali dia memandangi gadis manis dihadapannya, sesekali juga dia melemparkan pandangannya jauh dari wajah manis dihadapannya itu. Ada penyesalan dan ketidak tegaan menyelimuti hatinya. Suatu tuntutan mengharuskannya untuk mengakhiri semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar